Selasa, 26 November 2013

Bunga Gladiolus

Bunga yang bisa tumbuh di ketinggian 600-1400 m dpl ini, mempunyai nilai ekonomis cukup baik. Tanaman yang berasal dari Afrika Selatan ini mempunyai nama latin ”Gladius”, yang berarti ”pedang kecil”, bisa tumbuh dengan baik pada tanah ber-pH 5,8-6,5 dalam suhu 10-25 o C. Perbanyakan dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif. Tanaman ini sangat toleran pada berbagai struktur tanah, dari tanah yang ringan berpasir dengan berbahan organik rendah sampai tanah yang berat berlempung atau liat. Penanaman gladiol harus diusahakan pada lahan yang bukan bekas pertanaman gladiol atau keluarga dekatnya, seperti iris, ixia, freesia dan monbretia.
Sentra produksi bunga gladiol di Indonesia untuk daerah Jawa Barat terdapat di Parongpong (Bandung), Salabintana (Sukabumi) dan Cipanas (Cianjur). Di Jawa tengah terdapat di daerah Bandungan (Semarang) sedangkan di Jawa Timur berada di daerah Batu (Malang). Gladiol diproduksi sebagai bunga potong yang mempunyai nilai ekonomi dan memiliki nilai estetika. Bunga potong juga merupakan sarana peralatan tradisional, agama, upacara kenegaraan dan keperluan ritual lainnya. Gladiol merupakan salah satu bunga potong yang paling banyak dicari, baik untuk hiasan di gedung pesta atau di rumah huni. Tanaman gladiol akan berbunga sekitar 60-90 hari setelah tanam. Ukuran bunganya yang relatif besar membuatnya eye catching dan pantas dibeli. Gladiol juga kaya warna. Ada gladiol merah muda, putih bergaris ungu, oranye muda, oranye, kuning, gladiol dua warna, dan tentunya putih.

0 komentar:

Posting Komentar